“Aku keterima jadi Auditor di
KAP tempat temen kaka kerja, yang waktu itu ka Putra certain ke aku. Aku jadi
Auditor sekarang dan besok aku sudah mulai dapat bekerja disana. Aku senang
sekali akhirnya apa yang aku inginkan saat ini udah aku raih. Aku mau bilang
makasih ke Ibu karena telah menyadarkanku dan Kaka yang udah ngasih info lowker
saat itu dan tentunya ke Ayah dan Ade Ayana yang selalu ngasih support ke aku
yang tiada henti. Aku senang menjadi anggota keluarga ini. Sungguh aku senang
sekali.” Ucapku yang sedang kegirangan.
“Widiiiiiiiiiw, akhirnya De
keterima juga disitu, alhamdulillah. Mulai kapan aktif disana?” Tanya kaka
dengan antusias.
“Iya Alhamdulillah banget, aku
juga senang sekali. Aaaaaaaaaaaaaa ini semua juga berkat kamu ka, aku jadi bisa
menjadi bagian dari KAP itu. Entahlah rasanya bagaikan terbang, tak dapat ku
ungkapakan. Yang ku tunggu-tunggu akhirnya kini ada di depan mata.”
“Ini semua baru awal De,
setelah ini mungkin akan ada hal yang lebih berat yang akan kamu hadapi, kamu
harus bisa tahan banting, karena mungkin kerjaanmu kini tak seringan yang
kemarin-kemarin. Setiap pekerjaan memiliki risiko di setiap bidangnya, kamu
harus mempersiakan itu semua. Jangan lupa shalat, makan dan jaga kesehatan
ketika nanti pekerjaanmu sudah mulai padat merayap.” Wejangan dari Ayah yang
tak mungkin aku lupakan, karena aku percaya bahwa apa yang dikatakan orang tua
adalah salah satu doa dan hal yang pernah mereka alami sebelumnya sehingga mereka
tidak ingin anak-anaknya mengalami hal buruk serupa yang telah mereka lalui.
Iya aku percaya akan hal itu.
“Mungkin ini emang baru awal
kamu memulai karir-mu dari nol kembali, tapi percayalah seperti yang telah ibu
katakana sebelumnya atau bahkan yang sering ibu ucapkan kepadamu bahwa hasil
tidak akan mengkhianati prosesnya, jadi nikmati saja prosesnya dan kamu akan
memetik hasilnya.” Wejangan dari ibu yang tak kalah dalam menyentuh hati.
“Kalo aku sih ga bisa ngasih
wejangan ka Der, aku cuma bisa bilang yah mulai sekarang gada gojek lagi deh
dari rumah, gada temen nge-es krim lagi kalo aku gabut di kampus, gada yang selalu
standby 24jam lagi deh di samping aku hahaha.” Canda Ayana, ya Ayana termasuk
orang yang tidak bisa memperlihatkan rasa kasih sayangnya kepada keluarganya
sendiri, dia memiliki cara tersendiri untuk menyayangi keluarganya dengan tidak
memperlihatkan secara langsung. Sehingga terjadi percakapan semacam ini Ayana
selalu memilih untuk menjawab dengan sedikit candaan.
“Kalo aku sih YES De and
welcome to jungle De, haha” kata Ka Putra yang tak adanya bedanya dengan Ayana.
Dan percakapan singkat kami
malam itu pun diakhiri dengan makan malam yang penuh dengan wejangan dan
candaan.
-Welcome
to The Jungle-
Tepat di hari pertama aku
menjadi auditor, terdapat tempat yang terasa menyeramkan bagiku namun dihati
kecilku aku antusias sekali untuk segera masuk ke dalam ruangan tersebut.
Menyeramkan disini bukan karena angker, bukan karena banyak setannya atau
hal-hal yang menyeramkan lainnya. Tempat yang aku maksud kali ini adalah sebuah
ruangan kerja, waktu pertama kali mau masuk rasanya itu seperti sedang
mengantri main hysteria di Dufan, belum main udah tegang dan histeris duluan.
Setelah lama berdiri di depan
pintu aku mengambil keputusan untuk melangkah ke dalam ruangan, dan semua mata
yang berada di dalam ruangan itu tertuju kepadaku. Cukup mengerikan dan
menyenangkan. Pernah masuk Istana Boneka di Dufan? Rasanya mirip seperti itu.
“Auditor baru tuh….” Seru
seseorang yang berada di dalam ruangan itu.
“Dera? Adenya Putra ?” Tanya
seseorang yang mengagetkanku.
“Iya betul, maaf ko tau ?”
Tanya ku bingung.
“Oh ya perkenalkan nama saya
Rio, saya temannya Putra. Kebetulan tadi pagi Putra mengabari saya bahwa kamu
keterima disini. Maaf kalo saya tiba-tiba mengagetkanmu.”
“Oh ini yang temannya Ka Putra.
Makasih ka info dari kaka yang membawa aku kesini hehe.”
Perkenalan singkat itu
dilanjuti dengan aku dibimbing untuk mengerjakan tugas-tugas ku. 1 tahun aku
bekerja sebagai auditor dengan di damping ka Rio aku sudah memeriksa laporan
keuangan dari beberapa perusahaan dan sejauh ini tidak ada kendala yang
berarti. Laporan-laporan keuangan yang diberikan kepadaku untuk diperiksa tidak
ada yang menunjukkan kejanggalan. Aku menikmati pekerjaan ku ini dengan nyaman
hingga aku di panggil oleh Atasan ku. Aku mendapatkan tugas untuk mengaudit
laporan keuangan PT Alam Sejahtera yang berada di Bandung. Aku di tugaskan
dengan Ka Rio dan 2 rekan lainnya yaitu Ka Sandra dan Ka Azka. Aku pun menerima
tugas tersebut.
Kami berangkat menuju Bandung bersama dari
Jakarta, selama di perjalanan Ka Sandra dan Ka Azka menggodaku dengan
mengakatakan “Berasa double date nih kita.”
“Double date gimana ka? Ah kaka
ini nagco aja ngomongnya. Hehehe.” Jawabku dengan santai.
“Iya bener double date, aku
sama Sandra kamu sama Rio.” Kata ka Azka
yang tak mau kalah meledek kami.
“Hai kalian jangan memulai
gosip deh, nanti di gosok makin sip kan bahaya.” Jawab ka Rio.
“Haha ngaku aja kenapa io kalo
ada rasa sama Dera, udah kenal juga kan sama kakanya? Bisalah lancar itu mah.”
Lanjut ka Sandra.
“Kalian suka ada-ada aja deh,
aku sama Ka Rio enggak ada apa-apa, kita cuma sebatas teman kerja dan enggak
lebih, yak an ka io?” Jawabku.
“Haha dera dera, ucapan Sandra
sama Azka aja di seriusin, biarkan saja mereka memang begitu. Udah kita ke
Bandung itu untuk kerja memeriksa laporan keuangan PT Alam Sejahtera yang
katanya Bos sih ada yang tidak beres.” Jawab Rio untuk mengalihkan topik
pembicaraan.
“Itu udah yakin io kalo laporan
keuangan perusahaan itu ada yang enggak beres? Laporan keuangan yang sebelumya
aku yang periksa dengan 3 rekan lainnya menyatakan bahwa keadaanya masih
baik-baik saja.” Jawab Azka.
“Aku juga tidak tahu pasti ka,
kita lihat saja nanti bagaimana keadaan laporan keuangan perusahaan tersebut
pada saat ini.” Timpal Rio.
Selama dalam perjalanan menuju
Bandung, aku telah menduga-duga sendiri, sebenarnya bagaimana keadaan laporan
keuangan yang sesungguhnya terjadi pada perusahaan tersebut, apakah benar terjadi
kejanggalan atau malah sebaliknya? Aku tidak dapat memastikannya hingga aku
memeriksa langsung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar