Kamis, 16 Mei 2013

Tugas 4

 

Tindakan yang dilakukan Bank Indonesia sebagai pelaksana kebijaksanaan moneter dalam menghadapi inflasi

Kontrol BI atas inflasi sangat terbatas, karena inflasi dipengaruhi oleh banyak faktor. Oleh karena itu, BI selalu melakukan assessment terhadap perkembangan perekonomian, khususnya terhadap kemungkinan tekanan inflasi. Selanjutnya respon kebijakan moneter didasarkan kepada hasil assessment tersebut. Perlu disampaikan pula bahwa pengendalian inflasi tidak bisa dilakukan hanya melalui kebijakan moneter, melainkan juga kebijakan ekonomi makro lainnya seperti kebijakan fiskal dan kebijakan di sektor riil. Untuk itulah koordinasi dan kerjasama antar lembaga lintas sektoral sangatlah penting dalam menangani masalah inflasi ini. Sasaran akhir kebijakan moneter BI di masa depan pada dasarnya lebih diarahkan untuk menjaga inflasi. Strategi yang digunakan oleh BI dalam mencapai sasaran inflasi yang rendah adalah :
·         Mengkaji efektivitas instrumen moneter dan jalur transmisi kebijakan moneter.
·         Menentukan sasaran akhir kebijakan moneter.
·         Mengidentifikasi variabel yang menyebabkan tekanan-tekanan inflasi.
·         Memformulasikan respon kebijakan moneter.

 Adapun beberara kebijakan moneter yang dilakukan pada saat inflasi, diantaranya :
       1.      Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation)
Operasi pasar terbuka adalah usaha atau tindakan-tindakan untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk membeli atau menjual surat-surat berharga milik negara. Kegiatan penjualan surat berharga ini akan mengurangi cadangan wajib bank umum. Dengan demikian, jumlah uang beredar di masyarakat akan berkurang dan kenaikan harga-harga pun dapat ditekan.

       2.      Kebijakan Tingkat Suku Bunga (Discount Rate Policy)
Kebijakan tingkat suku bunga diskonto adalah tindakan Bank Sentral dengan mengubah tingkat suku bung diskonto yang harus dibayar oleh bank umum atas dana pinjaman dari Bank Sentral. Kenaikan suku bunga diskonto akan menyebabkan naik suku bunga kredit kepada masyarakat. Sehingga kredit investasi yang diberikan akan turun. Turunnya kredit investasi berakibat pula pada menurunnya pendapatan nasional, dan berpengaruh terhadap turunnya permintaan agregat yang pada akhirnya harga-harga barang pun akan turun.

       3.      Kebijakan Cadangan Wajib (Reserve Requirement Policy)
Kebijakan cadangan wajib berkaitan dengan tindakan Bank Sentral dalam menetapkan cadangan wajib bagi bank umum di Bank Sentral. Jika cadangan wajib yang dikenakan  oleh Bank Sentral tinggi, jumlah pasokan uang akan turun, selanjutnya jumlah uang beredar di masyarakat menjadi lebih sedikit sehingga harga-harga pun berkurang.

       4.      Kebijakan Kredit Selektif
Kebijakan kredit selektif berkaitan dengan kebijakan bank umum dalam menyalurkan kredit kepada nasabah (masyarakat) dengan memperhatikan unsur character, collateral, capital, capacity, dan condition of economy.

Sumber :


Faktor Utama yang Menyebabkan Timbulnya Perdagangan Internasional

Ada beberapa faktor pendorong pedagangan internasional, diantaranya :
       1.      Perbedaan Kekayaan Sumber Daya Alam yang Dimiliki
       2.      Perbedaan Kepemilikan Faktor Produksi
       3.      Perbedaan Ilmu Pengetahuan dan Penguasaan Teknologi (IPTEK)
       4.      Perbedaa Harga Barang
       5.      Perbedaan Selera Masyarakat di Suatu Negara-Negara yang Berbeda

Namun menurut saya yang menjadi faktor utama yang menyebabkan timbulnya perdagangan internasional yaitu Perbedaan kekayaan sumber daya alam yang dimiliki.  Hal ini terjadi karena setiap negara memiliki kekayaan alam yang berbeda-beda dan menghasilkan barang yang berbeda-beda pula. Ada negara yang dapat memproduksi suatu barang secara melimpah sementara ada pula negara yang kekurangan barang tersebut sehingga masing-masing negara melakukan pertukaran agar kebutuhannya dapat terpenuhi.


Ciri-ciri Suatu Negara Yang Telah Berhasil membangun Negara

Dilihat dari Segi Penduduk :
      ·         Pertumbuhan Penduduknya Rendah
      ·         Angka Beban Ketergantungan Rendah
      ·         Jumlah Penduduk Sedikit

Dilihat dari Segi Ekonomi :
      ·         Pendapatan Per Kapita Tinggi
      ·         Mata Pencaharian Utama Di Sektor Industri, Jasa, dan Perdagangan
      ·         Sumber Daya Alam Dimanfaatkan Secara Optimal
      ·         Ketersediaan Modal

Dilihat dari Segi Sosial Budaya :
      ·         Tidak Percaya Pada Hal-Hal yang Tidak Bisa Diterima Akal
      ·         Mempunyai Etos Kerja dan Pola Pikir yang Baik
      ·         Disiplin dan Teratur dalam Kehidupan Sosialnya
      ·         Menghargai HAM dan Gender
      ·         Mempunyai Kesadaran Hukum yang Tinggi

Dilihat dari Segi Kemajuan Teknologi :
      ·         Menguasai Teknologi Modern


Benarkah Inflasi selalu merugikan?
Menurut saya adanya inflasi itu tidak selalu merugikan. Mengapa? Tergantung tingkat inflasi itu sendiri. Jika tingkat inflasi rendah justru dapat memberi hal yang positif karena dapat memacu seseorang untuk lebih giat lagi dalam bekerja, mencari pemasukan untuk di investasikan atau sekedar untuk ditabung agar mendapatkan bunga yang suatu saat akan berguna di kemudian hari, namun sebaliknya jika tingkat inflasi tingkat maka akan memberikan dampak yang buruk yaitu dapat merusak perekonomian suatu negara dan seseorang menjadi malas untuk bekerja, menabung,  yang disebabkan oleh harga yang meningkat dengan  begitu cepat sehingga mereka tidak dapat mengimbangi harga dari waktu ke waktu yang menyebabkan keadaan ekonomi pribadi mereka pun semakin memburuk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar