Setibanya di Bandung kami
langsung menuju perusahaan tersebut. Kemudian selama disana kami pun dipecah
menjadi 2 team lagi untuk memudahkan pekerjaan kami. Aku dengan Ka Rio dan Ka
Azka dengan Ka Sandra. Aku meneliti laporan keuangan dengan detail begitu pula
dengan Ka Rio. Dan kami pun menemui kejanggalan yang yang terjadi pada laporan
keuangan PT Alam Sejahtera, yang kami temui adalah pada kenyataanya perusahaan
PT Alam Sejahtera telah mengalami kerugian dan terdapat di titik tidak aman
karena Kewajiban yang dimiliki oleh PT Alam Sejahtera jauh lebih tinggi dari
pada Aktiva yang dimilikinya. Yang kami temui terdapat kejanggalan ini
sesungguhnya terlihat dari 3 laporan keuangan sebelumnya yang telah diperiksa
oleh auditor lainnya. Auditor itu adalah Ka Azka dan Ka Sandra. Karena
sebelumnya saat dalam perjalanan dari Jakarta menuju Bandung ini Ka Azka sempat
nyelutuk bahwa
“Itu udah yakin io kalo laporan
keuangan perusahaan itu ada yang enggak beres? Laporan keuangan yang sebelumya
aku yang periksa dengan 3 rekan lainnya menyatakan bahwa keadaanya masih
baik-baik saja.”
Hal ini menjadi semakin
mencurigakan ketika ka Azka dan Ka Sandra menghampiri kami dan mengatakan bahwa
laporan keuangan PT Alam Sejahtera saat ini sudah bagus dan aman. Mereka seakan
menutupi apa yang telah terjadi sesungguhnya. Aku tidak tahu harus bagaimana.
Di satu sisi mereka adalah senior ku dan aku baru satu tahun bergabung KAP ini,
bagaimana bisa mereka melakukan kelasahan pemeriksaan laporan keuangan
sedangakan aku yang masih terbilang baru ini sangat yakin jika ada yang tidak
beres dengan laporan keuangan ini. Di sisi lain hal ini tidak bisa dibiarkan
begitu saja. Aku sungguh tidak tahu harus berbuat apa, aku pun memberanikan
diri untuk menanyakan hal ini ke Ka Rio karena aku yakin dia juga punya
pemikiran yang sama denganku. Hal ini tidak bisa dibiarkan sebelum kami kembali
ke Jakarta dan mengeluarkan pendapat bahwa laporan keuangan PT Alam Sejahtera
dalam keadaan yang baik.
“Ka rio, aku ingin bicara
sebentar.” Aku menarik ka tangan ka Rio agar kami dapat berbicara berdua saja
tanpa ada ka Azka dan Ka Sandra.
“Ada apa Der?”
“Kakak ngerasa ada yang jangal
ga sih ka sama laporan keuangan perusahaan ini?”
“Janggal bagaimana Der?”
“Ya janggal ka, ada yang tidak
beres dalam penyampaian laporan keuangan perusahaan ini pada periode
sebelumnya. Kaka menemukan hal yang sama seperti yang ku temukan ka?”
“Sesungguhnya iya der, aku pun
dari tadi meriksa laporan keuangan ini merasa ada yang tidak beres, namun aku
tidak mengerti mengapa Azka dan Sandra dapat mengatakan bahwa laporan keuangan
perusahaan ini dalam keadaan yang baik-baik saja. Namun aku pun tak dapat menanyakan
secara langsung kepada mereka der.”
“Loh kenapa ka? Jika mereka
salah ya seharusnya kita saling mengingatkan kan ka supaya kantor kita pun
tidak kena imbasnya. Nama KAP kita bisa rusak jika terjadi pelanggaran yang
dilakukan oleh Auditor macam kita begini.”
“Iya aku tahu, namun kita juga
tidak ada bukti bahwa mereka telah melakukan kecurangan dalam hal memeriksa
laporan keuangan prusahaan ini. Mereka lebih senior dari padaku der.”
“Tapi kan ka, kaka mau
membiarkan ini terjadi begitu saja?”
“Tau mengapa kantor mengirim
kita berempat ke Bandung? Padahal untuk perusahaan yang masih sebesar ini tidak
perlu memerlukan banyak Auditor macam kita? Terlebih jam kerja kita masih dapat
dikatakan junior?”
“Maksudnya ka?”
“Kantor telah mencurigai Azka
dan Sandra dalam beberapa waktu ini karena kantor mendapat laporan bahwa telah
terjadi kecurangan yang dilakukan oleh Azka dan Sandra. Namun mereka tak
memiliki cukup bukti untuk menangkapnya. Hingga akhirnya kantor memilih kita
saat ini untuk ikut memeriksa laporan keuangan yang ada pada perusahaan ini dan
melaporkan apa yang sesungguhnya terjadi. Jadi kamu tidak usah khawatir, kita
akan baik-baik saja dan perusahaan ini pun akan terbongkar karena mungkin telah
melakukan kecurangan dengan menyogok Auditor dari Kantor kita untuk
memanipulasi laporan keuangan yang ada. Sesungguhnya tugas kita adalah memeriksa
laporan keuangan perusahaan untuk kepentingan diluar manajemen serta memberikan
pendapat terhadap aktiviras yang dilakukan perusahaan untuk lebih meyakinkan
laporan keuangan yang disusun manajemen sudah wajar atau tidak. Kita tidak
diperbolehkan melakukan segala macam rekayasa dalam tugas seperti ini.
Kebenaran akan terungkap ko Der. Kamu tenang aja.” Jawab Ka Rio untuk segala
macam pertanyaan yang ada di dalm benakku.
Akhirnya aku dan Ka Rio teteap
melakukan tugas dengan semestinya tanpa berkomentar apa pun dari yang diucapkan
oleh Ka Sandra ataupun ka Azka. Kami semua pun kembali ke kantor dengan membawa
laporan keuangan perusahaan tersebut dengan memberikan hasil yang sesungguhnya.
Dan benar saja Ka Azka dan Ka Sandra telah ketahuan bahwa telah melakukan
kecurangan dari beberapa periode lalu. Mereka pun mendapatkan sanksi karena
perbuatannya. Dan aku sendiri lebih berhati-hati dalam menjalankan tugas
menjadi Auditor ini karena cobaan dan godaan disekeliling sungguhlah besar. Ya
seperti yang banyak dikatakan oleh orang ketika memulai hal yang baru ialah “Welcome
to the jungle”. Mungkin hal itu mengibaratkan bahwa apa yang diharapkan tidak
selamanya berjalan dengan mulus.
_END_
Keterangan
:
Nama tokoh, Kejadiaan, Alamat,
Nama Perusahaan, Nama KAP, yang
tercantum dalam cerpen di blog ini adalah Fiktif
Belaka, hanya berdasarkan Imajinasi Penulis saja. Jika terjadi kesamaan Nama
tokoh, Kejadiaan, Alamat, Nama Perusahaan, Nama KAP itu diluar kemampuan
penulis dan tidak sengaja. Cerpen
ini dibuat untuk Mata Kuliah Etika Profesi Akuntansi. Maaf jika terdapat kata-kata yang menyinggung,
terima kasih telah meluangkan waktunya untuk membaca cerpen ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar