Selasa, 12 Januari 2016

Cerpen Pelanggaran Etika Oleh Seorang Auditor (Chapter 4)



Setibanya di Bandung kami langsung menuju perusahaan tersebut. Kemudian selama disana kami pun dipecah menjadi 2 team lagi untuk memudahkan pekerjaan kami. Aku dengan Ka Rio dan Ka Azka dengan Ka Sandra. Aku meneliti laporan keuangan dengan detail begitu pula dengan Ka Rio. Dan kami pun menemui kejanggalan yang yang terjadi pada laporan keuangan PT Alam Sejahtera, yang kami temui adalah pada kenyataanya perusahaan PT Alam Sejahtera telah mengalami kerugian dan terdapat di titik tidak aman karena Kewajiban yang dimiliki oleh PT Alam Sejahtera jauh lebih tinggi dari pada Aktiva yang dimilikinya. Yang kami temui terdapat kejanggalan ini sesungguhnya terlihat dari 3 laporan keuangan sebelumnya yang telah diperiksa oleh auditor lainnya. Auditor itu adalah Ka Azka dan Ka Sandra. Karena sebelumnya saat dalam perjalanan dari Jakarta menuju Bandung ini Ka Azka sempat nyelutuk bahwa

“Itu udah yakin io kalo laporan keuangan perusahaan itu ada yang enggak beres? Laporan keuangan yang sebelumya aku yang periksa dengan 3 rekan lainnya menyatakan bahwa keadaanya masih baik-baik saja.”

Hal ini menjadi semakin mencurigakan ketika ka Azka dan Ka Sandra menghampiri kami dan mengatakan bahwa laporan keuangan PT Alam Sejahtera saat ini sudah bagus dan aman. Mereka seakan menutupi apa yang telah terjadi sesungguhnya. Aku tidak tahu harus bagaimana. Di satu sisi mereka adalah senior ku dan aku baru satu tahun bergabung KAP ini, bagaimana bisa mereka melakukan kelasahan pemeriksaan laporan keuangan sedangakan aku yang masih terbilang baru ini sangat yakin jika ada yang tidak beres dengan laporan keuangan ini. Di sisi lain hal ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Aku sungguh tidak tahu harus berbuat apa, aku pun memberanikan diri untuk menanyakan hal ini ke Ka Rio karena aku yakin dia juga punya pemikiran yang sama denganku. Hal ini tidak bisa dibiarkan sebelum kami kembali ke Jakarta dan mengeluarkan pendapat bahwa laporan keuangan PT Alam Sejahtera dalam keadaan yang baik.

“Ka rio, aku ingin bicara sebentar.” Aku menarik ka tangan ka Rio agar kami dapat berbicara berdua saja tanpa ada ka Azka dan Ka Sandra.

“Ada apa Der?”

“Kakak ngerasa ada yang jangal ga sih ka sama laporan keuangan perusahaan ini?”

“Janggal bagaimana Der?”

“Ya janggal ka, ada yang tidak beres dalam penyampaian laporan keuangan perusahaan ini pada periode sebelumnya. Kaka menemukan hal yang sama seperti yang ku temukan ka?”

“Sesungguhnya iya der, aku pun dari tadi meriksa laporan keuangan ini merasa ada yang tidak beres, namun aku tidak mengerti mengapa Azka dan Sandra dapat mengatakan bahwa laporan keuangan perusahaan ini dalam keadaan yang baik-baik saja. Namun aku pun tak dapat menanyakan secara langsung kepada mereka der.”

“Loh kenapa ka? Jika mereka salah ya seharusnya kita saling mengingatkan kan ka supaya kantor kita pun tidak kena imbasnya. Nama KAP kita bisa rusak jika terjadi pelanggaran yang dilakukan oleh Auditor macam kita begini.”

“Iya aku tahu, namun kita juga tidak ada bukti bahwa mereka telah melakukan kecurangan dalam hal memeriksa laporan keuangan prusahaan ini. Mereka lebih senior dari padaku der.”

“Tapi kan ka, kaka mau membiarkan ini terjadi begitu saja?”

“Tau mengapa kantor mengirim kita berempat ke Bandung? Padahal untuk perusahaan yang masih sebesar ini tidak perlu memerlukan banyak Auditor macam kita? Terlebih jam kerja kita masih dapat dikatakan junior?”

“Maksudnya ka?”

“Kantor telah mencurigai Azka dan Sandra dalam beberapa waktu ini karena kantor mendapat laporan bahwa telah terjadi kecurangan yang dilakukan oleh Azka dan Sandra. Namun mereka tak memiliki cukup bukti untuk menangkapnya. Hingga akhirnya kantor memilih kita saat ini untuk ikut memeriksa laporan keuangan yang ada pada perusahaan ini dan melaporkan apa yang sesungguhnya terjadi. Jadi kamu tidak usah khawatir, kita akan baik-baik saja dan perusahaan ini pun akan terbongkar karena mungkin telah melakukan kecurangan dengan menyogok Auditor dari Kantor kita untuk memanipulasi laporan keuangan yang ada. Sesungguhnya tugas kita adalah memeriksa laporan keuangan perusahaan untuk kepentingan diluar manajemen serta memberikan pendapat terhadap aktiviras yang dilakukan perusahaan untuk lebih meyakinkan laporan keuangan yang disusun manajemen sudah wajar atau tidak. Kita tidak diperbolehkan melakukan segala macam rekayasa dalam tugas seperti ini. Kebenaran akan terungkap ko Der. Kamu tenang aja.” Jawab Ka Rio untuk segala macam pertanyaan yang ada di dalm benakku.

Akhirnya aku dan Ka Rio teteap melakukan tugas dengan semestinya tanpa berkomentar apa pun dari yang diucapkan oleh Ka Sandra ataupun ka Azka. Kami semua pun kembali ke kantor dengan membawa laporan keuangan perusahaan tersebut dengan memberikan hasil yang sesungguhnya. Dan benar saja Ka Azka dan Ka Sandra telah ketahuan bahwa telah melakukan kecurangan dari beberapa periode lalu. Mereka pun mendapatkan sanksi karena perbuatannya. Dan aku sendiri lebih berhati-hati dalam menjalankan tugas menjadi Auditor ini karena cobaan dan godaan disekeliling sungguhlah besar. Ya seperti yang banyak dikatakan oleh orang ketika memulai hal yang baru ialah “Welcome to the jungle”. Mungkin hal itu mengibaratkan bahwa apa yang diharapkan tidak selamanya berjalan dengan mulus.

_END_

Keterangan :
Nama tokoh, Kejadiaan, Alamat, Nama Perusahaan, Nama KAP,  yang tercantum dalam cerpen di blog ini adalah Fiktif Belaka, hanya berdasarkan Imajinasi Penulis saja. Jika terjadi kesamaan Nama tokoh, Kejadiaan, Alamat, Nama Perusahaan, Nama KAP itu diluar kemampuan penulis dan tidak sengaja. Cerpen ini dibuat untuk Mata Kuliah Etika Profesi Akuntansi. Maaf jika terdapat kata-kata yang menyinggung, terima kasih telah meluangkan waktunya untuk membaca cerpen ini.